Evaluasi Kinerja Lajur Khusus Sepeda Dan Becak Di Jalan KH. Wahid Hasyim Kabupaten Jombang

Authors

  • Abdiyah Amudi Program Magister Teknik Sipil minat PWK Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
  • Achmad Wicaksono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Imma Widyawati Agustin Jurusan Perencanaan wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Keywords:

Non-Motorized, Analysis-Hierarchi-Process, Scenario-Planning, Jombang

Abstract

Seiring dengan pesatnya pembangunan di suatu kota maka kegiatan masyarakatpun akan meningkat pula. Sehingga diperlukan sarana dan prasarana yang dapat mendukung dan melayani pergerakan masyarakat dari satu tempat ketempat yang lainnya secara aman, cepat dan ekonomis. Permasalahan transportasi yang terjadi biasanya muncul karena kebutuhan transportasi lebih besar dari prasarana transportasi yang tersedia, sehingga menyebabkan tidak optimalnya penggunaan prasarana tersebut dan pada akhirnya muncul permasalahan transportasi berupa kemacetan lalulintas. Perkembangan pada sektor transportasi yang terjadi sekarang antara lain adanya lajur khusus sepeda dan becak di sepanjang Jalan KH. Wahid Hasyim Jombang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang tepat untuk meningkatkan kinerja lajur khusus sepeda dan becak di Jalan KH. Wahid Hasyim Jombang. Penelitian ini menggunakan analisis Scenario Planning dimana analisis ini berfungsi untuk mengkaji variabel-variabel yang berpengaruh terhadap strategi peningkatan kinerja lajur khusus sepeda dan becak yang akan diterapkan di jalan KH. Wahid Hasyim saat ini, dengan menggunakan alat analisis AHP (Analysis Hierarchi Process) untuk menentukan prioritas pengembangan yang dapat dilakukan kedepannya. Dari hasil analisis didapat adanya tundaan di lajur khusus sepeda dan becak di Jalan KH. Wahid Hasyim Jombang disebabkan oleh arus lokal yaitu adanya aktifitas perbelanjaan, perkantoran, dan pendidikan. Untuk menentukan skala prioritas berdasarkan empat kriteria (keamanan, kenyamanan, kesenangan dan daya tarik) didapat urutan bobot: keamanan 37,5 %, kenyamanan 22,6 %, daya tarik 22,4 % dan kesenangan 17 %. Sedangkan yang menjadi prioritas utama pemilihan alternatif peningkatan kinerja lajur khusus sepeda dan becak didapat urutan bobot yaitu: dibuat dibuat lajur sepeda (Bike Lane) yaitu sebesar 16,4 %, menyusul dibuat lajur sepeda (Bike Path), dan dibuat lajur sepeda (Bike Route). responden menganggap dengan lebar jalan 19 m penerapan bike lane sudah tepat di terapkan pada Jalan KH. Wahid Hasyim Jombang, karena pengguna kendaraan non-motorized bisa merasa aman saat berkendara tanpa merasa khawatir terganggu oleh pengendara bermotor dengan memilki lajur khusus untuk pengguna sepeda dan becak.

 

Downloads

Published

2015-10-27

How to Cite

Amudi, A., Wicaksono, A., & Agustin, I. W. (2015). Evaluasi Kinerja Lajur Khusus Sepeda Dan Becak Di Jalan KH. Wahid Hasyim Kabupaten Jombang. Rekayasa Sipil, 9(2), pp.148–158. Retrieved from https://rekayasasipil.ub.ac.id/index.php/rs/article/view/309

Issue

Section

Articles