Pengaruh Kadar Air Terhadap Perilaku Modulus Deformasi Tanah Lempung di Kawasan Universitas Brawijaya Malang yang Dipadatkan Secara Standar

Authors

  • As'ad Munawir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Herlien Indrawahyuni Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Elly Romy Haryani Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Keywords:

kadar air, tanah lempung, modulus deformasi

Abstract

Metode test yang dipakai untuk mengetahui perilaku tegangan-regangan tanah lempung yang dipadatkan adalah dengan uji Triaxial UU. Dari hasil pengujian diperoleh nilai modulus deformasi dan karakteristik tanah lempung setelah mendapat perlakuan pemadatan. Perlakuan pemadatan pada benda uji menggunakan metode pemadatan standar, benda uji dipadatkan dalam cetakan yang volumenya didesain sesuai dengan volume benda uji Triaxial, berdasarkan rumus energi pemadatan dengan kadar air sebesar 34.44 %, 35.04 %, 35.69 %, 36.25 %, 36.70 %, 37.29 %, dan 37.63 % yang semuanya merupakan kadar air di atas kadar air optimum.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku tegangan deviator-regangan tanah lempung yang dipadatkan dengan jenis pemadatan standar memiliki model matematis non linear (polynomial), demikian pula halnya dengan tanah asli sehingga secara garis besar keduanya memperlihatkan pola yang hampir sama yaitu tidak linier. Kadar air berpengaruh pada besar tegangan runtuh, dimana nilai tegangan runtuh akan menurun jika tanah lempung dipadatkan dengan kadar air lebih tinggi. Tekanan kekang (σ3) juga berpengaruh terhadap nilai tegangan runtuh, jika tanah lempung diuji pada tingkat tekanan kekang semakin tinggi maka tegangan runtuh akan meningkat sebanding dengan naiknya tekanan kekang tersebut walaupun diuji pada kadar air sama. Nilai modulus deformasi tanah lempung yang dipadatkan secara standar mengalami peningkatan nilai modulus deformasi sejalan dengan berkurangnya kadar air, hal ini disebabkan, semakin kecilnya kohesi pada waktu contoh tanah longsor dengan meningkatnya kadar air. Nilai kohesi (c) dari tanah lempung yang dipadatkan dengan jenis pemadatan standar akan mempunyai nilai optimum pada kadar air tertentu di daerah sisi kering optimum hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai kohesi sejalan dengan berkurangnya kadar air. Nilai sudut geser dalam (f) tanah lempung yang dipadatkan dengan jenis pemadatan standar akan semakin meningkat dengan berkurangnya kadar air. 

Downloads

Published

2012-05-21

How to Cite

Munawir, A., Indrawahyuni, H., & Haryani, E. R. (2012). Pengaruh Kadar Air Terhadap Perilaku Modulus Deformasi Tanah Lempung di Kawasan Universitas Brawijaya Malang yang Dipadatkan Secara Standar. Rekayasa Sipil, 2(2), pp. 147–161. Retrieved from https://rekayasasipil.ub.ac.id/index.php/rs/article/view/124

Issue

Section

Articles